4.
Entah mengapa, segalanya terbit pada malam hari. Mumur segala janji pada diri. Mengapa dimungkiri janji ini?
Hati tidak kuat menanggung rugi, yang berkali-kali hadir. Tanpa sesekali diminta, ianya tergoda sendiri. Iman masih belum kukuh dan kuat. Setiap kali godaannya menghampiri, akal jadi lemah dan tidak berdaya. Di mana pengukuh tabah di sisi?
oh, tiada lagi. Hancur terbelah menagih simpati... Selamatlah tubuh dan diri. Akalmu diperkasakan sesungguhnya, hatimu diperhaluskan imannya. Sungguh-sungguhlah!
Berjayalah kamu...amin.
Entah mengapa, segalanya terbit pada malam hari. Mumur segala janji pada diri. Mengapa dimungkiri janji ini?
Hati tidak kuat menanggung rugi, yang berkali-kali hadir. Tanpa sesekali diminta, ianya tergoda sendiri. Iman masih belum kukuh dan kuat. Setiap kali godaannya menghampiri, akal jadi lemah dan tidak berdaya. Di mana pengukuh tabah di sisi?
oh, tiada lagi. Hancur terbelah menagih simpati... Selamatlah tubuh dan diri. Akalmu diperkasakan sesungguhnya, hatimu diperhaluskan imannya. Sungguh-sungguhlah!
Berjayalah kamu...amin.
No comments:
Post a Comment
Bicara madahmu mengerat ukhwah,...Terima kasih :)