Malam itu, secara tiba-tiba abi ajak ke rumah Tinta Ungu. Wah! Hati rasa berdebar-debar. Iyalah, Tinta Ungu itu istimewa, saya pula hanya biasa-biasa. Tidak mengapalah, hasrat murni tidak baik jika tidak ditunaikan.
Setelah satu panggilan dibuat, dan satu sms penghantar peta dilaksanakan...saya, umi dan abi menyelusuri jalan yang diarah. Oh, Tinta Ungu juga berbaju merah. Sama dengan cardigan yang saya sarungkan ke tubuh. Kalau dah jodoh...hmm, kami sampai juga di rumah Tinta Ungu.
Pertama kali menjejak kaki ke rumah agam Tinta Ungu. Besar, dan agam (samalah maknanya tu). hehe...
berbual-bual...minum air, gelak ketawa....tonton filem Haathi Mere Saathi (febret)....berbual lagi, hirup air kopi...akhirnya jam sudah 9.30 malam.
Niat berangkat pulang, famili Tinta Ungu menghadiahi kami daging lembu dan tulang kaki lembu. Alhamdulillah, rezeki. Malu juga kami, sebab datang tak bawa apa-apa...tapi pulang dihadiahi sedemikian istimewa. Alhamdulillah.
Kami pulang, salam dilambai. Kemudian berangkap sms menyusur tanda terima kasih berpanjangan.
Dalam senyuman, saya dan Tinta Ungu sempat memberi janji. InshaAllah...Jumpa lagi.
No comments:
Post a Comment
Bicara madahmu mengerat ukhwah,...Terima kasih :)